"DEVIKA MOHANA PANGESTU"
22 Mei - 1 Juli 2011
PUTRI KECIL YANG DIBERKATI
BAYI
LAHIR DENGAN TRISOMI 18
BERKAT TUHAN
Sungguh berita yang sangat menggembirakan kami
sekeluarga, setelah 12 tahun kami menunggunya...
Tuhan kabulkan doa
kami terutama doa Widi.
Tuhan ijinkan saya
hamil.
Berkat luar biasa yang
kami tunggu akhirnya datang...
Tuhan memercayakan
kepada kami seorang bayi yang harus kami
asuh dan didik ...
Perasaan bahagia,
bingung, campur aduk menjadi satu menunggu kedatangannya di dunia
PERJUANGAN
Bukan perkara yang
mudah menghadapi kehamilan ini...
Selama hamil saya
harus mengalami beberapa kali bed rest ...
Keluar masuk rumah
sakit mempertahankannya...
Banyak hal yang harus
dilalui saat mengandung putri kami tercinta...
Membuat saya
terutama.... Merasa sangat bersalah....
HARI BAHAGIA
Sampai pada saatnya...
Hari yang dinanti itu tiba.... Minggu pagi, 22 Mei 2011 jam 00.12 saat kehamilan saya menginjak usia 38 minggu...
Lahirlah putri cantik
kami Devika Mohana Pangestu melalui operasi caesar dengan berat 1.72 kg dan
panjang 38 cm ....
Dia begitu kecil...
dengan suara tangis yang begitu lemah...
Dokter tidak
mengijinkan saya melihatnya... Saya hanya mendengar sepintas suara dokter Harun
berkata “ Kondisinya sangat
buruk”.
KETEGARAN SEORANG PAPA
Disaat- saat kritis
dimana Vika sempat koma, papanya terus berada di sisinya memberikan semangat untuk
bayi kecil kami....
“Ayo semangat
sayang... Kamu pasti bisa berjuang nak”
Papanya terus
mendampingi putri kami berjuang...
Oksigen dipasang untuk
membantu pernafasannya....
PERJUANGAN DEVIKA DIMULAI
Minggu siang
dokter Gracia datang ke kamar... Dia berkata, “ Kondisi Vika sangat buruk”...
Ya Tuhan... Tercabik
perasaan saya sebagai seorang ibu mendengar putri kami divonis demikian....
Saya ingin melihatnya.... Tetapi saya belum
diijinkan untuk bangun...
Saya hanya bisa
melihat Vika melalui video yang direkam papanya....
Sementara dukungan doa
teman seiman semakin membanjir
SENIN, 23 MEI 2011
Jam 10 pagi Saat saat
yang paling mendebarkan... Saat saya bisa mendatanginya ke kamar bayi...
Ya Tuhan... Dia begitu
kecil... Tangisnya begitu pelan ...
Saya genggam tangannya
dan saya tidak kuasa menahan tangis saya...
Oksigen, selang,
kabel, menempel di tubuhnya yang mungil...
Saya tidak tahu harus
bicara apa... Saya sungguh merasakan apa yang dirasakan putri kami tercinta...
Sakit luar biasa....
Satu hal yang membuat
semangat saya timbul.. saat saya melihatnya saya bisa merasakan semangatnya
yang berkata
” Mama...saya mau
hidup....”
SELASA, 24 MEI 2011
Dokter mata dan dokter
THT memeriksanya mengingat kondisinya sangat buruk dan dokter mengkhawatirkan
terjadi kebutaan di mata Vika...
Kami terus berharap
semuanya akan cepat selesai dan Vika baik- baik saja...
RABU, 25 MEI 2011
Saat paling berat karena
saya harus meninggalkan Vika di RS
sementara saya bisa pulang ke rumah...
Satu semangat yang
menenangkan saya... Saya harus berjuang
memberikan ASI untuk Vika...
Dengan tangis saya
titipkan Vika di rumah sakit dan biarlah malaikat Tuhan mendampinginya...
KAMIS, 26 MEI 2011
Kamis pagi 10 Tetes
ASI pertama saya yang keluar diantar ke RS dengan bantuan Grace... Karena saya
tidak mampu naik ke atas mobil...
Saat itu Vika mulai
diberi ASI 2 cc... Dan respon positif...
Sementara untuk bertahan hidup... Vika diinfus dengan
vitamin dan protein ...
Setiap pagi dan
sore...ditemani Uti,Widi, dan papa Terry, kami mengunjungi Vika
Sementara DOA yang tak
putus putus dari orang orang yang mengasihi mengiringi setiap langkah keluarga
kami...
Hari terus
berjalan....
SENIN, 31 MEI 2011
Saat pagi hari, saya, Widi, Uti, dan Uti Tutik mengantarkan
susu untuk Vika...
Tanpa kompromi
sebelumnya pihak RS berinisiatif memindahkan putri kami karena jantungnya harus
di echo dan RS HK tidak memiliki alatnya....
Kami sibuk menelepon
rumah sakit yang akan dituju yaitu RS. Harapan Kita dan RS Hermina . Semua
menolak karena tidak ada kamar NICU yang kosong...
Saya bilang... Biarlah
BAPA menunjukkan dimana Vika harus pindah...
Akhirnya kami telepon Siloam Hospitals... Puji
Tuhan ada kemudahan untuk kami...
Ada satu kamar yang
kosong...
Akhirnya setelah kami
mengurus administrasi... Kami bawa putri kami Vika dengan ambulans ke Siloam Hospitals
Ya Tuhan... Ternyata
bukan perkara mudah bagi kami membawa nya..
Kondisi jalanan sangat
macet jam 3 sore... Bahkan kami tidak bisa menembus jalanan...
Saya buka jendela
ambulans... Saya keluarkan tangan mohon
mereka minggir...
Vika di dalam ambulans
menangis lemah
Puji Tuhan akhirnya
sampailah kami ke Siloam Hospitals
MASA KRITIS KEDUA
Sore itu Vika
diperiksa intensif oleh dokter... Kami diminta menunggu di ruang tunggu yang
disiapkan untuk pasien NICU...
Saya hanya bisa
menangis dan berdoa... Saat itu saya ditemani orang orang terkasih... Uti...Pdt
Amin dan Ibu, Grace, Maya...
Dan pada tengah malam
...malam yang sangat kritis... Vika dipasangi ventilator oleh dokter Musim...
Alat bantu terakhir untuk menolongnya tetap hidup... Berat badannya turun
menjadi 1.6 kg
Bantuan nafas full
mesin karena saturasi Vika sudah turun... Hanya semangatnya yang luar biasa
membuat saya terus ingin ikut berjuang bersamanya....
MASA KRITIS LEWAT
Setelah 4 hari
menunggunya di rumah sakit dengan tidur beralaskan tikar... Akhirnya Vika
dinyatakan melewati masa kritisnya...
Kami boleh pulang dan
bebas mengunjunginya kapan saja...
Setiap hari kami
mengunjunginya... Saya menungguinya di kamar sampai berjam jam... Menyanyi
untuknya.... Berdoa untuknya... Sambil terus berharap kapan semua ini
berakhir...
Sementara doa dan
perhatian teman- teman seiman dimana pun mereka berada terus menguatkan kami...
Bahkan Ibu Utami
membuat jurnal untuk perkembangan Vika
Jawaban doa kami
rasakan seperti tuntunan yang harus kami temukan tiap hari... Setiap hari kami
bertanya “ Apa yang harus kami lakukan hari ini Tuhan “
Dan setiap hari ada
saja kabar yang menggembirakan kami....
Saturasi oksigen naik...
Ketergantungan terhadap mesin berkurang... Bahkan Vika sudah mulai bisa
bernafas sendiri.... Puji Tuhan
Vika juga semakin
banyak minum... Saya semakin bersemangat untuk memberikan ASI walau tidak
secara langsung ( lewat sonde)
Dari 2 cc, 5 cc, 10
cc, 16 cc, 18 cc, 20 cc, 25 cc, 30 cc, 33 cc, 35 cc.
PUJI TUHAN.... Vika
makin gemuk... Berat badannya semakin bertambah... Dia semakin cantik....
JALAN BUNTU
Sampai pada akhirnya
dokter menyatakan mereka menemukan jalan buntu.
Mereka memberitahukan
bahwa Vika memang tidak bisa lepas dari ventilator
31 Mei 2011 malam,
dokter Rubiana, ahli jantung RSCM didatangkan untuk melakukan echokardiografi.
Ya Tuhan... Jantung
Vika bocor... Itu yang menyebabkan Vika sangat sulit lepas dari mesin.
PDA dan VSD adalah 2
kebocoran jantung yang dialami Vika...
Dokter Rubiana masih
menenangkan kami bahwa kebocoran itu bisa menutup sendiri...
JALAN MASIH TERTUTUP
6 Juni 2011 dilakukan
echokardiografi kedua...
Kami sangat berharap
mujizat Tuhan terjadi...
Tapi ternyata...
Jantung Vika tetap bocor...
Tuhan tahu yang
terbaik... Kami mau dituntun Bapa...
Ya Tuhan... Betapa
berat perjuangan Vika...
“ Satu satunya jalan
adalah operasi jantung,” vonis dokter Rubi dan dokter Naomi...
Tapi tidak semudah itu
melakukannya...
Berat badan bayi kurang dari 2 kg sedangkan
dibutuhkan berat 2.5 kg untuk bisa operasi
Kami terus berharap...
NEGOSIASI
11 Juni 2011 diusulkan
oleh dokter Rubiana Vika dibawa ke RS Abdi Waluyo Jakarta untuk di scan
jantungnya...
13 Juni 2011 Vika
dipersiapkan dibawa ke RS Abdi Waluyo... Vika harus dibagging karena di
ambulans tidak ada ventilator.
Kami sudah berdoa
bersama Pak Amin dan Grace memasrahkan apa yang akan terjadi...
Saya bisikkan
kepadanya, “ Adik... Adik yang kuat ya... Tapi adik tidak usah paksain diri...
Kalau adik tidak kuat ...adik cari Tuhan Yesus.”
Saya tatap matanya....
Dia mengerti....
Puji Tuhan hal itu
tidak jadi dilakukan... Tuhan tidak ijinkan Vika dibawa ke Abdi Waluyo pada
detik detik terakhir saat Vika akan diangkut ke ambulans
RENCANA MEMBAWA VIKA PULANG
Jawaban doa masih
belum jelas...
Karena biaya yang
sudah menembus angka di atas seratus juta... Kami merencanakan membawa Vika
PULANG... Apapun yang terjadi... Anak kami harus pulang...
Dokter, perawat NICU, semua menentang keputusan
kami...
“Jangan bawa Vika
pulang... Biarlah Vika bertambah besar dan siap dioperasi... ”
18 Juni 2011 dokter
Rubiana echo Vika ulang...
Jantung masih bocor
Ya Tuhan.... Sampai
kapan ini berakhir....Saya mulai putus harapan...
WACANA OPERASI
Hari berlalu dan tanpa
diduga Vika tumbuh semakin besar.
Beratnya 2.2 kg
Praise The Lord!
Vika bisa dioperasi!
Dokter Rubi memesankan
tempat untuk Vika di perinatologi RSCM
Puji Tuhan semua
lancar, karena sangat sulit mendapat tempat di RSCM
VIKA DIBAWA KE RSCM
Pagi buta 28 Juni
2011 bersamaan keberangkatan papanya ke
Batam untuk audit....Vika dibawa ke RSCM..
Saya bersama 1 dokter dan 2 perawat berada di ambulans
menemani Vika.. Sementara Uti, Pendeta, Widi, dan Aan mengikuti kami...
Vika hanya
mengandalkan bagging.... Tanpa ventilator
Perjalanan antara
HIDUP dan MATI...
Tuhan ijinkan saya
menghadapi ini sendiri tanpa suami di sisi saya...
Sampai di RSCM kondisi
Vika menurun drastis...
Perjalanan Lippo
Cikarang – RSCM serta miss yang terjadi membuat kami menunggu di depan RSCM
selama lebih dari 1 jam dengan hanya mengandalkan bagging
Vika Drop....
Akhirnya... Ventilator
dipasang dengan kekuatan penuh...
Vika full bernafas
dengan mesin...
Ya Tuhan....
Beri kekuatan pada
Vika...
VIKA DIDUGA MENDERITA
TRISOMI 18
Dan pada hari itu
juga, dokter mulai menyadari ada yang berbeda dari Vika...
“ Kemungkinan Vika
menderita Trisomi 18,” kata dokter Rubi dan dokter Fransisisca...” Vika harus
test kromosom...
Bila positif...kami
tidak bisa melakukan apapun karena
progressnya memang tidak bagus... Bila negatif.. Dr. Jusuf Rachmat,
SpBKV, MARS akan operasi jantung
Vika hari Jumat 1 Juli 2011...”
Saya masih berharap
yang dikatakan dokter SALAH...
FEELING SEORANG IBU
Malam harinya....
Ya Tuhan... saya
menangis sekencang kencangnya setelah saya lihat foto beberapa bayi penderita
Edward syndrome di internet sama persis
dengan ciri fisik Vika...
Tangan dengan jari
overlaping, jantung bocor, dan berat badan rendah.
Ya Tuhan... Vika
sepertinya sama dengan Elliot... Penderita Edward Syndrome yang hanya berumur
90 hari...
Vika istimewa... Vika
satu dari 5000 bayi yang lahir dengan Edward Syndrome( trisomi 18)
VIKA POSITIF TRISOMI 18
29 Juni 2011 Vika test
Kromosom...
1 Juli 2011 jam 12.00
siang hasil test keluar...
Vika positif Trisomi 18
Rencana operasi
dibatalkan...
Saya menangis
sejadi-jadinya...
“ Saya harus bawa Vika
kemana lagi dokter... ”
Ya Tuhan ... Saya
harus bagaimana? Dokter Rubi memeluk saya.... Vika tidak bisa dioperasi...
Tidak bisa dilakukan apa pun untuk Vika...
Sementara kami
bergumul... Doa sahabat di luar kamar
menguatkan kami....
MEMBAWA VIKA PULANG
Kami bergumul....minta
petunjuk Tuhan apa yang harus kami lakukan...
Dan jawabannya...
PULANG... Membawanya PULANG
Pilihan yang sangat
berat... Bila kami bertahan... Paru-paru Vika tidak akan kuat karena sudah
lebih dari 20 hari Vika memakai ventilator...
Bukan hal yang mudah
bagi kami...melihat Vika yang terus berjuang... Dan kami harus menghentikan
perjuangannya dengan melepas alat bantu
nafasnya...
Ya Tuhan... Ampuni
kami... Kami seperti membunuh anak kami sendiri... Maafkan mama Vika...
SEMANGAT VIKA SAMPAI AKHIR
Dengan iringan doa...
Dokter mewinning Vika...
Sungguh kuat Vika
berjuang... Dia tidak mau menyerah...
Vika... Kalau Vika
tidak kuat...cari Tuhan Yesus ya sayang...
Terus kami bisikkan
kalimat tersebut kepada Vika...
Saya genggam
tangannya...dan dia seolah bicara “Ya mama...“
Sekali lagi Vika
mengerti...
Keringat mengucur di
seluruh tubuhnya...
MENGGENDONG VIKA
Akhirnya... dengan
sisa kekuatan yang kami miliki...kami gendong Vika pulang...
Inilah kali pertama
saya gendong Vika...
Ya Tuhan ...setelah 40
hari... Akhirnya saya bisa menggendongnya...
Putri cantikku....
‘”Kita pulang ya
sayang...Vika belum pernah lihat rumah... Kita pulang......”
Saya dan suami
bergantian memeluk dan mencium Vika... Sementara lagu rohani terus kami putar
di mobil....
RIP DEVIKA MOHANA PANGESTU
Di mobil...Nafasnya
semakin sulit...
Dan tepat di Jalan
Pramuka... 1 Juli 2011 ... Jam 19.10 Vika menghembuskan nafas terakhirnya...
Selamat jalan Devika
Mohana Pangestu...
Selamat jalan putriku
tercinta...
Mama bangga punya
Vika...
Anak yang sangat
tangguh berjuang untuk membahagiakan kami...
PAHLAWAN KECILKU
Satu hal... Sungguh
sulit bagi kami menjelaskan konsep kematian kepada kakaknya...
Tetapi tanpa kami
duga... Widi bilang... Widi bangga ma...
Karena Vika, 4999 bayi lainnya bahagia bersama mama papanya... Vika my hero....
Vika... Mama yakin
suatu saat nanti kita akan bertemu...
Mama, Papa, Mas Widi,
Uti, selesaikan tugas kami dulu di
dunia....
Tunggu kami ya
sayang... Kami akan selalu menyayangimu malaikat kecilku... Putri kecil yang
diberkati...
MEMILIH PERCAYA
Pilihan hidup ada di tangan kita...
Tapi Tuhan mau kita
meminta hikmatNya...
Karena bila dalam
lingkup rencananya, tidak ada yang baik atau buruk...
Hanya ada yang
terbaik...
Saat kita terpuruk
dalam lembah kekelaman, pilihlah percaya
Karena pasti ada
pelangi setelah hujan bila kita mengandalkan Tuhan dalam hidup kita...
"Tuhan tidak
menjanjikan langit selalu biru,
bunga bertebaran di
sepanjang jalan kehidupan kita,
Tuhan tidak
menjanjikan matahari tanpa hujan,
kesukaan tanpa
kesusahan
Tapi Tuhan
menjanjikan...
Kebutuhan untuk hari
berlangsung,
Perhentian bagi
pekerjaan,
terang di jalan,
Kasih karunia dalam
kesukaran,
pertolongan dari atas,
belas kasihan yang tak pernah gagal,
kasih yang tak pernah
padam"
Annie Johnson Flint
Special Thank's To
Special Thank's To
Kami sekeluarga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan doa, dukungan moral
dan material yang diberikan kepada kami sekeluarga semenjak lahirnya Devika
Mohana Pangestu putri kami hingga dipanggil ke pangkuan BAPA di Sorga kepada:
Keluarga Besar Jemaat
Gereja Baptis Cikarang
Keluarga Besar Jemaat
Gereja Baptis Penumping Solo
Keluarga Besar
Jemaat GKI Agus Salim
Keluarga Besar UMAS GBI
Lippo Cikarang
Keluarga Besar KTB Wil.
Cikarang Baru GKI Cikarang
Badan Sertifikasi SGS
Indonesia
SGS Asia Pacific
Regional
Keluarga besar TKK dan
SDK Penabur Bekasi
Orangtua Murid SDK
Penabur Bekasi
Kepala Sekolah dan
Jenjang SDK Penabur Jakarta
Ka. Divisi Pendidikan
BPK Penabur Jakarta
Keluarga besar BPK
Penabur Jakarta
Keluarga besar Trah
Subandi Atmowiryono
Keluarga Besar Trah H.
Musa
Keluarga Besar Trah
Padmo Sunyoto
Keluarga Besar Trah
Ponco Tinoyo
Dokter dan Perawat RS
Harapan Keluarga Cikarang
Dokter dan Perawat Siloam Hospitals Cikarang
Dokter dan Perawat RSCM Jakarta
Warga Jl Kancil,
Cikarang Baru, dan sekitarnya
Asuransi Allianz
Teman dan
handai taulan yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Kiranya Tuhan Allah
sendiri yang akan memberkati Bapak/Ibu/ Sdr/Sdri dengan berkat yang dari Allah.
(Kami yang mengasihi, Tri Tenoyo, Phriskila Wahyu Kristiani, Kuncoro Widihening
Pangestu